di kutip dari VIVAnews - Saat melihat ikan terpancing lantas menggeliat, kadang kita berpikir betapa sakitnya ikan tersebut. Namun, opini itu ternyata salah. Ikan tidak merasakan sakit meski tubuhnya terpancing maupun mulutnya terkoyak.
Sebuah studi yang dilakukan oleh tim yang terdiri dari tujuh ilmuwan dari University of Wyoming di Amerika Serikat, telah menyimpulkan bahwa ikan tahan terhadap rasa sakit. Kenapa? Karena hewan air ini tidak memiliki kemampuan otak yang merespons rasa sakit.
Menurut studi tersebut, reaksi ikan yang menggeliat dan nampak seperti kesakitan, hanyalah reaksi bawah sadar ikan, bukan respons terhadap rasa sakit.
Setelah diteliti, ternyata ikan tidak memiliki reseptor sensor seperti halnya manusia. Reseptor ini berfungsi menanggapi sensor yang merusak dan mengirimkan sinyal ke otak. Pada manusia, reseptor inilah yang menciptakan rasa sakit.
Bantah Studi Sebelumnya
Temuan terbaru ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya, yang menunjukkan bahwanociceptor memungkinkan makhluk hidup lebih refleksif dan dapat merasakan sakit.
Dalam penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh University of Edinburgh, pada bibir ikan Rainbow trout (spesies dari ikan Salmon) disuntikkan larutan asam. Kemudian terjadi perubahan perilaku ikan seperti menggosok mulut pada kerikil dan bergerak dengan gerakan goyang mirip mamalia yang stres. Lalu, reaksi itu disimpulkan sebagai bukti rasa sakit.
Namun, penelitian teranyar menemukan bahwa hanya ada sedikit 'serat C', yang ditemukan dalam ikan jenis trout dan ikan lainnya. Serat C ini merupakan jenis nociceptor yang menyebabkan rasa sakit.
Sementara itu, pemimpin penelitian terbaru, Profesor James Rose dari University of Wyoming di Amerika Serikat, juga menemukan bahwa otak ikan tidak mengandung neokorteks yang cukup untuk merespons rasa sakit. Neokorteks adalah bagian dari otak yang berfungsi sebagai sensor persepsi, menghasilkan perintah gerak, serta kemampuan mengenali objek di luar.
Rose menuturkan, ikan bisa mengalami pingsan atau respon naluriah dasar, tapi itu tidak menimbulkan perasaaan sadar atau sakit. Reaksi pada ikan trout, lebih karena ikan ini merasa tidak nyaman.
"Ada banyak konflik seputar isu ikan merasakan sakit dan apakah ikan bisa merasakannya. Para pemancing sering mendapatkan stigma sadis dan kejam. Ini adalah konflik sosial yang tidak perlu," kata Profesor Robert Arlinghaus, salah satu peneliti tim pada Telegraph.